Hipotermia adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah batas normal akibat paparan suhu dingin yang ekstrem. Bagi para pendaki gunung, petualang alam bebas, atau siapa saja yang berada di lingkungan bersuhu rendah, hipotermia bisa menjadi ancaman serius yang berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang penyebab, gejala, dan cara mencegah hipotermia, terutama saat melakukan aktivitas di alam liar.
Apa Itu Hipotermia?
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan untuk menghasilkan panas secara efektif. Dalam kondisi normal, suhu tubuh manusia berada di kisaran 36,5°C – 37,5°C. Jika suhu turun drastis, fungsi organ vital seperti jantung, otak, dan sistem saraf dapat terganggu.
Penyebab Hipotermia
Hipotermia dapat terjadi karena berbagai faktor, terutama dalam lingkungan dengan suhu rendah. Berikut adalah beberapa penyebab utama hipotermia:
1. Paparan Cuaca Dingin yang Ekstrem
Berada di tempat bersuhu rendah tanpa perlindungan yang memadai dapat menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat.
2. Pakaian yang Tidak Sesuai
Menggunakan pakaian yang tidak cukup tebal, tidak tahan angin, atau tidak mampu menahan kelembapan dapat meningkatkan risiko hipotermia.
3. Kelelahan & Kurangnya Energi
Tubuh yang lelah atau kekurangan makanan tidak mampu menghasilkan panas dengan optimal, sehingga rentan mengalami hipotermia.
4. Basah Akibat Hujan atau Keringat
Pakaian basah akibat hujan atau keringat dapat mempercepat hilangnya panas tubuh, terutama dalam kondisi berangin.
5. Terlalu Lama di Tempat Dingin
Berada di lingkungan dingin tanpa sumber panas dalam waktu lama, seperti saat tersesat di gunung atau terjebak di tempat terbuka, meningkatkan risiko hipotermia.
Gejala Hipotermia yang Harus Diwaspadai
Hipotermia berkembang secara bertahap dan sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Berikut adalah tahapan dan gejala hipotermia yang perlu diwaspadai:
1. Hipotermia Ringan (Suhu Tubuh 32-35°C)
✔️ Menggigil terus-menerus
✔️ Kulit pucat dan dingin
✔️ Kelelahan dan mengantuk
✔️ Sulit berbicara dengan jelas
2. Hipotermia Sedang (Suhu Tubuh 28-32°C)
✔️ Menggigil berhenti (tanda bahaya)
✔️ Kebingungan atau hilang kesadaran
✔️ Detak jantung dan pernapasan melambat
✔️ Kehilangan koordinasi tubuh
3. Hipotermia Parah (Suhu Tubuh <28°C)
✔️ Tidak sadarkan diri
✔️ Pernapasan sangat lemah atau tidak terdeteksi
✔️ Detak jantung lemah atau tidak terdeteksi
✔️ Risiko henti jantung dan kematian
💡 Penting! Jika seseorang mengalami hipotermia sedang hingga parah, segera berikan pertolongan pertama dan cari bantuan medis secepat mungkin.
Cara Mencegah Hipotermia Saat Beraktivitas di Alam Liar
Mencegah hipotermia jauh lebih baik daripada harus mengobatinya. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah hipotermia:
1. Gunakan Pakaian Berlapis (Layering System)
Pakai sistem layering untuk mempertahankan suhu tubuh:
🧥 Base Layer: Pakaian dalam berbahan quick-dry yang menyerap keringat.
🧥 Mid Layer: Fleece atau down jacket untuk menjaga panas tubuh.
🧥 Outer Layer: Jaket tahan air dan angin (windproof & waterproof).
2. Selalu Bawa Peralatan Pelindung Dingin
Pastikan membawa perlengkapan seperti:
✅ Sarung tangan & kaos kaki tebal
✅ Topi atau buff untuk menutupi kepala
✅ Sleeping bag dengan rating suhu rendah
3. Hindari Pakaian Basah
✔ Gunakan pakaian berbahan waterproof atau quick-dry
✔ Segera ganti pakaian basah dengan yang kering
4. Jaga Asupan Makanan & Minuman
Makan makanan tinggi kalori seperti cokelat, kacang, dan daging kering untuk membantu tubuh menghasilkan panas. Minum air hangat untuk menjaga suhu tubuh.
5. Jangan Diam Terlalu Lama di Tempat Terbuka
Jika berada dalam kondisi dingin, bergeraklah untuk meningkatkan produksi panas tubuh. Jika memungkinkan, cari tempat berlindung.
Cara Mengatasi Hipotermia Jika Sudah Terjadi
Jika seseorang mengalami hipotermia, segera lakukan langkah-langkah berikut:
✔ Pindahkan ke tempat yang lebih hangat
Jika memungkinkan, bawa penderita ke dalam tenda atau tempat yang lebih terlindung dari angin dan hujan.
✔ Ganti pakaian basah dengan yang kering
Pakaian basah dapat mempercepat hilangnya panas tubuh, jadi gantilah dengan pakaian kering secepat mungkin.
✔ Berikan minuman hangat
Minuman hangat seperti teh atau cokelat panas dapat membantu meningkatkan suhu tubuh secara perlahan.
✔ Gunakan metode skin-to-skin
Jika penderita sangat kedinginan, metode skin-to-skin dengan orang lain yang hangat bisa membantu mentransfer panas tubuh.
✔ Gunakan Sleeping Bag & Emergency Blanket
Bungkus penderita dengan sleeping bag dan emergency blanket untuk mempertahankan panas tubuh.
⚠ Jangan:
❌ Berikan alkohol atau kafein, karena dapat mempercepat kehilangan panas tubuh.
❌ Pijat tubuh penderita, karena dapat menyebabkan gangguan peredaran darah.